WARALABA/ FRANCHISING DAN PEMASARAN LANGSUNG
Nama : Faza Dhifan Pratama
NPM : 32416734
Kelas : 4ID03
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2020
1. Waralaba
Waralaba
adalah bentuk kerjasama bisnis atau usaha dengan memakai prinsip kemitraan,
sebuah perusahaan yang sudah mapan baik itu dari segi sistem manajemennya,
keuangannya maupun dari marketingnya serta adanya merek dari produk perusahaan
yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, dengan perusahaan ataupun individu
yang memakai merek dari produk maupun sistem tersebut itulah yang disebut
dengan waralaba. Di Indonesia saat ini waralaba yang sedang berkembang pesat
dan juga masih sangat menguntungkan misalnya waralaba pada bidang makanan,
contohnya seperti: Wong Solo, CFC, Sapo Oriental, Red Crispy dan masih banyak
lagi merek-merek yang lainnya. Lalu waralaba berbentuk retail mini outlet,
misalnya seperti: Indomaret, Yomart, AlfaMart dan masih banyak lagi yang lainnya.
Danwaralaba seperti ini telah banyak menyebar ke pelosok daerah. Dan masih
banyak contoh waralaba yang lainnya
2. Resiko Investasi Dalam
Usaha Franchising.
Langkah-langkah
yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimalisasi resiko investasi dalam
franchising:
● Melakukan
evaluasi diri.
Wiraswastawan
hendaknya melakukan evaluasi sendiri untuk meyakinkan bahwa
memasuki
usaha franchising adalah tepat bagi dirinya.
● Meneliti
franchise.
Tidak
setiap usaha franchise tepat untuk anda. Wiraswastawan harus mengevaluasi usaha
franchise untuk memutuskan mana yang paling tepat.
3. Persetujuan Waralaba
Kontrak
atau persetujuan franchise adalah tahap akhir untuk menjadi pemakai franchise.
Pada tahap ini pengacara yang berpengalaman dalam franchise akan sangat diperlukan.
Persetujuan ini berisi semua persyaratan spesifik dan kewajiban dari pemakai
franchise. Hal-hal seperti eksklusivitas daerah pemasaran akan melindungi
pemakai franchise yang memiliki franchise sama. Syarat-syarat yang bisa
diperbaharui akan menunjukkan panjang kontrak dan persyaratan untuk
memperbaharuinya.
4. Pengertian Pemasaran
Langsung
Pemasaran
langsung bisa dinamakan pengiriman pos langsung, pengiriman pesanan melalui
pos, dan tanggapan langsung. Semuanya termasuk kategori pemasaran langsung
karena semuanya melibatkan "aktivitas total" di mana penjualan
mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada
pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan
tanggapan melalui telepon, pos, atau kunjungan pribadi dari calon pelanggan.
5. Keuntungan Dari
Pemasaran Langsung.
Keuntungan
utama dari pemasaran langsung adalah kemudahan untuk masuk dalam usaha dan
kebutuhan modal yang kecil. Setiap orang bisa masuk dalam usaha pemasaran
langsung tanpa ijin usaha yang rumit dan persyaratan keterampilan dan
pendidikan yang perlu. Disamping kemudahan untuk masuk dalam usaha, kebutuhan
modal yang diperlukan untuk masuk dalam usaha pemasaran langsung juga minimal.
Tidak diperlukan fasilitas besar, toko, atau jumlah karyawan yang besar untuk
masuk dalam usaha pemasaran langsung.
6. Teknik Alternatif
Pemasaran Langsung.
Sejumlah
strategi alternatif bisa digunakan oleh wiraswastawan pada usaha-usaha pemula.
● Periklanan
terklasifikasi (classified advertising).
Pendekatan
paling sederhana dan tidak mahal bagi wiraswastawan adalah iklan terpilih pada
surat kabar dan majalah. Majalah atau surat kabar hendaknya diidentifikasi yang
akan mencapai pasar produk/ jasa yang tepat. Iklan terklasifikasi bisa
mendatangkan hasil laba yang tinggi.
● Periklanan
display (display ads).
Tipe
periklanan ini memungkinkan wiraswastawan membeli kolom pada majalah atau
surat
kabar. Ia memberi peluang untuk menjelaskan secara gamblang mengenai gambaran
produk/ jasa. Disamping itu kupon potongan harga bisa dimasukkan dalam iklan
tersebut sehingga pelanggan bisa memotongnya untuk dikirimkan bersama
pembayarannya.
● Kiriman
pos langsung (direct mail).
Tehnik
ini memungkinkan wiraswastawan untuk mengirim barang secara langsung
kepada
calon pelanggan. Tehnik ini hendaknya digunakan ketika terdapat produk dan
segmen
pasar yang jelas.
● Katalog
penjualan (catalog sales).
Pencetakan
katalog berkualitas merupakan investasi yang sangat mahal bagi
wiraswastawan.
Walaupun ini lebih mudah dibandingkan menjual di toko eceran. Katalog harus
menarik dan merangsang minat pelanggan. Keuntungannya adalah bahwa katalog
memungkinkan penjualan berulang karena katalog mungkin disimpan untuk digunakan
di masa yang akan datang.
● Pemasaran
tanggapan langsung media (media directy renponse marketing).
Radio,
televisi dan telepon mungkin dipakai sebagai pendekat alternatif untuk
pemasaran produk atau jasa.
Ada
tiga strategi pemasaran langsung:
1.
Strategi Pemasaran Jemput Bola Dengan Layanan Pesan Antar
2.
Menawarkan Produk Lewat Telepon, SMS atau Komunikasi Mobile
3.
Strategi Pemasaran Door to Door
7. Multi Level Marketng.
Pengertian
dan Cara Kerja MLM.
Salah
satu cara perusahaan untuk menembus pasar dengan cepat adalah dengan sistem
pemasaran
bertingkat (multi level marketing). MLM adalah sistem pemasaran yang
mengandalkan
penjualan langsung (direct selling) melalui jaringan distributornya yang
terbentuk secara berantai, di mana setiap distributor yang merekrut dan
direkrut selalu ada kaitan perhitungan komisi dan bonus.
Tujuan
dari sistem pemasaran bertingkat ini adalah menyebarkan produk dan
mensejahterakan
distributor sekaligus konsumennya. Karena pemasaran produk dilakukan secara
langsung ke konsumen, maka sukses tidaknya kegiatan pemasaran sangat tergantung
pada
jumlah dan kemampuan distributor dalam menjual. Disamping berhasil tidaknya
suatu MLM juga ditentukan oleh kualitas produk dan layanannya, yaitu produk
yang memenuhi keinginan konsumen, akrab dengan kesehatan dan lingkungan; dan
tentu saja sang distributor harus mengikuti aturan main bisnis perusahaan MLM.
Ditinjau
dari cara dan tempatnya berhubungan dengan konsumen, bisnis eceran dapat dibagi
dua : store retailing dan non store retailing. Supermarket, convinience store,
departement store, super store dan katalog show rooms termasuk store retailing;
yang berarti konsumen datang berbelanja ke toko penjual. Sedangkan yang
termasuk non store retailing adatah direct responses marketing, misalnya mail
order katalogs, tele marketing, dan sebagainya. Baik store maupun non store
retailing mempynyai kekuatan dan kelemahan masing-masing. MLM yang termasuk
dalam in home selling, hanya menggabung, memilah dan memilih kekuatan kedua
kelompok tersebut dan menutupi kelemahan-kelemahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar