ASPEK DESAIN PRODUK
Nama : Faza Dhifan Pratama
NPM : 32416734
Kelas : 4ID03
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2020
Peluang-peluang
usaha
Pengertian peluang usaha menurut Thomas
W. Zimmerer adalah sebuah terapan yang terdiri dari kreativitas dan inovasi
untuk memecahkan masalah dan melihat kesempatan yang dihadapi setiap hari.
Pengertian peluang usaha menurut Robbin
dan Coulter adalah sebuah proses yang melibatkan individu atau kelompok yang
menggunakan usaha dan sarana tertentu untuk menciptakan suatu nilai taumbah
guna memenuhi sebuah kebutuhan tanpa memperhatikan sumber daya yang digunakan.
Ada beberapa jenis peluang usaha antara
lain peluang usaha yang potensial dan peluang usaha yang baik. Ciri-ciri dari
setiap jenis tersebut adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri Peluang Usaha Yang Potensial
Terdapat
beberapa ciri-ciri peluang usaha yang potensial, antara lain:
- Mempunyai
nilai jual tinggi
- Bukan
hanya sekedar ambisi tetapi harus bersifat nyata
- Bisa
bertahan lama atau berkelanjutan di pasar
- Skala
usaha itu dapat diperbesar atau ditingkatkan
- Tidak
terlalu banyak modal yang digunakan, investasinya tidak terlalu besar
tetapi sangat berpotensi menguntungkan dan lain sebagainya.
Ciri-ciri Peluang Usaha Yang Baik
Sedangkan
ciri-ciri peluang usaha yang baik yaitu sebagai berikut:
- Peluang
usaha tidak meniru orang lain tetapi asli hasil riset dan pemikiran diri sendiri
- Peluang
harus dapat mengantisipasi perubahan persaingan di pasar
- Adanya
keyakinan dapat mewujudkannya
- Peluang
itu harus sesuai dengan kehendak
- Kelayakan
usaha tersebut telah teruji
- Adanya
rasa senang apabila menjalankannya
Sumber Peluang Usaha
Suatu peluang
usaha memiliki sumber-sumbernya yang bisa membangkitkan semangat berusaha,
yaitu diantaranya:
Diri
Sendiri
Peluang usaha
yang mempunyai potensial tinggi adalah bersumber dari diri sendiri, seperti
dari hobi, keahlian pengetahuan dan dari riset atau pengamatan lingkungan.
Alasan mengapa peluang yang baik datang dari diri sendiri karena:
- Untuk
menjalankan usaha haruslah konsisten dan memiliki komitmen
- Untuk
menjalankan usaha memerlukan proses yang panjang, sampai usaha tersebut
sukses
- Untuk
menjalankan usaha butuh terus mencoba dan pantang menyerah, dengan
didukung kreativitas dan juga mempunyai pengetahuan yang mencukup untuk
meraih keberhasilan
Dari
Lingkungan
Terdapat
banyak sumber peluang usaha yang diperoleh dari lingkungan sekitar, seperti:
- Usaha
yang dimiliki orang tua yang terus dikembangkan, menjadikan semakin besar
dan luas
- Di
lingkungan sekitar rumah
- Kebiasaan
diri sendiri
Dari
Konsumen
Permintaan,
keluhan, saran atau harapan konsumen pada barang atau jasa di pasar dapat
menjadi sumber ide untuk menciptakan usaha.
Proses Desain Produk
Pengembangan Ide
(Idea Development)
Ide terhadap produk
dapat muncul dari dalam perusahaan – seperti manajer produk atau teknisi –
maupun dari luar perusahaan – seperti pelanggan, pesaing, pemasok, dll–. Riset
pasar (market research) mengumpulkan informasi dari pelanggan dengan
mempelajari selera dan pola pembelian pelanggan. Pembandingan (benchmarking)
mempelajari praktik kerja dari perusahaan terbaik dan membandingkan kinerja
diri dengan kinerja mereka. Reverse engineering adalah metode dengan membeli
produk pesaing dan membongkarnya untuk mempelajari komponen dan fitur produk.
Penyaringan Produk
(Product Screening)
Selanjutnya tim
penyaringan melakukan evaluasi terhadap realisasi ide produk menurut fungsi
bisnis utama, seperti keuangan, pemasaran, dan operasi. Salah satu teknik yang
digunakan adalah break-even analysis. Teknik ini menghitung jumlah produk yang
harus dijual perusahaan agar menutupi biaya produksinya.
Desain Awal dan
Pengujian (Prelimenary Design and Testing)
Pada tahap ini,
desain produk yang telah dipilih diwujudkan dalam bentuk prototipe. Prototipe
tersebut diuji, dan hasil pengujian digunakan untuk merubah desain produk.
Proses dilanjutkan dengan merevisi dan membuat ulang prototipe sesuai desain
yang baru. Proses ini diulang beberapa kali hingga seluruh kesalahan mayor
diperbaiki. Pada tahap ini perlu pertimbangan terhadap biaya dan waktu untuk
jumlah pengujian ulang yang dilakukan.
Desain Akhir (Final
Design)
Merupakan tahap
perancangan akhir yang menguraikan antara lain, spesifikasi produk akhir,
intruksi pemrosesan, pekerjaan yang harus dilakukan, peralatan dan bahan baku
yang digunakan, serta pengaturan produksi lainnya.
Perancangan
Produk
Dalam kegiatan
yang berkaitan dengan teknik, perancangan dan pembuatan suatu produk
merupakan bagian yang sangat besar perannya. Kegiatan perancangan
dimulai dengan pemikiran manusia tentang kebutuhan yang ada,
kemudian dengan pembuatan konsep awal dari hasil pemikiran tersebut, dan
selanjutnya masuk dalam tahap perancangan, tahap pengembangan, dan
tahap penyempurnaan produk. Setelah disempurnakan, maka akan masuk tahap
pembuatan dan berakhir pada tahap
pendistribusian produk. Suatu
produk bisa sampai ke tangan konsumen pasti melalui beberapa tahap kegiatan
sebelumnya. Kegiatan awal dari proses pembuatan produk adalah perancangan. Dalam
tahap perancangan ini terdapat
banyak keputusan yang mempengaruhi tahap kegiatan lainnya. Diantara banyak keputusan
tersebut, akan ada keputusan yang membawa pengaruh dalam industri
dalam negeri apakah dapat berpartisipasi atau tidak dalam suatu
pembangunan proyek. Hal tersebut menandakan bahwa
keahlian merancang sangat diperlukan.
(Harsokoesoemo, 2004)
Produk
Produk merupakan sebuah benda teknik
yang keberadaannya di dunia
merupakan hasil karya keteknikan, yaitu dimulai dari hasil perancangan, kemudian
pembuatan dan kegiatan lain yang
bersangkutan. Produk tidak dapat ditemukan
secara alamiah di dunia ini.
Produk dibuat supaya dapat menjalankan fungsinya, yaitu untuk membantu dan meringankan
kegiatan dalam kehidupan manusia. Keberadaaan produk di dunia memiliki siklus kehidupan,
siklus kehidupan tersebut terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap identifikasi
kebutuhan produk.
2. Tahap Perancangan
dan pengembangan
3. Tahap Pembuatan
dan Distribusi
4. Tahap Penggunaan
atau Pemanfaatan Produk .
5. Tahap Pemusnahan
Produk.
Fase perancangan Produk
Kebutuhan akan suatu
produk pada umumnya tidak ditemukan oleh perancang, namun ditemukan oleh bagian
pemasaran dan bagianbagian lainnya di perusahaan. Kebutuhan tersebut dapat
berupa pesanan dari perusahaan lain atau instansi lain untuk dibuatkan suatu produk,
atau ditemukan ketika melakukan survei pasar yang menghasilkan kesimpulan
perlunya dibuat suatu produk yang dapat dijual di pasar. Kebutuhan akan produk
tersebut kemudian diberikan
ke tim perancang
untuk membuat rancangan produknya. Pada proses perancangan tersebut berlangsung
dengan melalui kegiatan-kegiatan dalam fase-fase yang berurutan, yaitu :
1. Fase definisi
proyek, perencanaan proyek, analisis masalah, dan
penyusunan spesifikasi
teknis produk.
2. Fase perancangan
konsep produk.
3. Fase perancangan
produk.
4. Fase penyusunan
dokumen untuk pembuatan produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar