Kamis, 28 Mei 2020

ASPEK DESAIN PRODUK


ASPEK DESAIN PRODUK





                                    Nama               : Faza Dhifan Pratama
                                    NPM                : 32416734                                         
                                    Kelas                : 4ID03           











JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2020


Peluang-peluang usaha
Pengertian peluang usaha menurut Thomas W. Zimmerer adalah sebuah terapan yang terdiri dari kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan melihat kesempatan yang dihadapi setiap hari.
Pengertian peluang usaha menurut Robbin dan Coulter adalah sebuah proses yang melibatkan individu atau kelompok yang menggunakan usaha dan sarana tertentu untuk menciptakan suatu nilai taumbah guna memenuhi sebuah kebutuhan tanpa memperhatikan sumber daya yang digunakan.
Ada beberapa jenis peluang usaha antara lain peluang usaha yang potensial dan peluang usaha yang baik. Ciri-ciri dari setiap jenis tersebut adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri Peluang Usaha Yang Potensial
Terdapat beberapa ciri-ciri peluang usaha yang potensial, antara lain:
  • Mempunyai nilai jual tinggi
  • Bukan hanya sekedar ambisi tetapi harus bersifat nyata
  • Bisa bertahan lama atau berkelanjutan di pasar
  • Skala usaha itu dapat diperbesar atau ditingkatkan
  • Tidak terlalu banyak modal yang digunakan, investasinya tidak terlalu besar tetapi sangat berpotensi menguntungkan dan lain sebagainya.
Ciri-ciri Peluang Usaha Yang Baik
Sedangkan ciri-ciri peluang usaha yang baik yaitu sebagai berikut:
  • Peluang usaha tidak meniru orang lain tetapi asli hasil riset dan pemikiran diri sendiri
  • Peluang harus dapat mengantisipasi perubahan persaingan di pasar
  • Adanya keyakinan dapat mewujudkannya
  • Peluang itu harus sesuai dengan kehendak
  • Kelayakan usaha tersebut telah teruji
  • Adanya rasa senang apabila menjalankannya

Sumber Peluang Usaha

Suatu peluang usaha memiliki sumber-sumbernya yang bisa membangkitkan semangat berusaha, yaitu diantaranya:

Diri Sendiri

Peluang usaha yang mempunyai potensial tinggi adalah bersumber dari diri sendiri, seperti dari hobi, keahlian pengetahuan dan dari riset atau pengamatan lingkungan. Alasan mengapa peluang yang baik datang dari diri sendiri karena:
  • Untuk menjalankan usaha haruslah konsisten dan memiliki komitmen
  • Untuk menjalankan usaha memerlukan proses yang panjang, sampai usaha tersebut sukses
  • Untuk menjalankan usaha butuh terus mencoba dan pantang menyerah, dengan didukung kreativitas dan juga mempunyai pengetahuan yang mencukup untuk meraih keberhasilan

Dari Lingkungan

Terdapat banyak sumber peluang usaha yang diperoleh dari lingkungan sekitar, seperti:
  • Usaha yang dimiliki orang tua yang terus dikembangkan, menjadikan semakin besar dan luas
  • Di lingkungan sekitar rumah
  • Kebiasaan diri sendiri

Dari Konsumen

Permintaan, keluhan, saran atau harapan konsumen pada barang atau jasa di pasar dapat menjadi sumber ide untuk menciptakan usaha.

Proses Desain Produk
Pengembangan Ide (Idea Development)
Ide terhadap produk dapat muncul dari dalam perusahaan – seperti manajer produk atau teknisi – maupun dari luar perusahaan – seperti pelanggan, pesaing, pemasok, dll–. Riset pasar (market research) mengumpulkan informasi dari pelanggan dengan mempelajari selera dan pola pembelian pelanggan. Pembandingan (benchmarking) mempelajari praktik kerja dari perusahaan terbaik dan membandingkan kinerja diri dengan kinerja mereka. Reverse engineering adalah metode dengan membeli produk pesaing dan membongkarnya untuk mempelajari komponen dan fitur produk.



Penyaringan Produk (Product Screening)
Selanjutnya tim penyaringan melakukan evaluasi terhadap realisasi ide produk menurut fungsi bisnis utama, seperti keuangan, pemasaran, dan operasi. Salah satu teknik yang digunakan adalah ­break-even analysis. Teknik ini menghitung jumlah produk yang harus dijual perusahaan agar menutupi biaya produksinya.

Desain Awal dan Pengujian (Prelimenary Design and Testing)
Pada tahap ini, desain produk yang telah dipilih diwujudkan dalam bentuk prototipe. Prototipe tersebut diuji, dan hasil pengujian digunakan untuk merubah desain produk. Proses dilanjutkan dengan merevisi dan membuat ulang prototipe sesuai desain yang baru. Proses ini diulang beberapa kali hingga seluruh kesalahan mayor diperbaiki. Pada tahap ini perlu pertimbangan terhadap biaya dan waktu untuk jumlah pengujian ulang yang dilakukan.

Desain Akhir (Final Design)
Merupakan tahap perancangan akhir yang menguraikan antara lain, spesifikasi produk akhir, intruksi pemrosesan, pekerjaan yang harus dilakukan, peralatan dan bahan baku yang digunakan, serta pengaturan produksi lainnya.

Perancangan Produk
Dalam kegiatan yang berkaitan dengan teknik, perancangan dan pembuatan suatu produk merupakan bagian yang sangat besar perannya. Kegiatan perancangan dimulai dengan pemikiran manusia tentang kebutuhan yang ada, kemudian dengan pembuatan konsep awal dari hasil pemikiran tersebut, dan selanjutnya masuk dalam tahap perancangan, tahap pengembangan, dan tahap penyempurnaan produk. Setelah disempurnakan, maka akan masuk tahap pembuatan dan berakhir pada tahap pendistribusian produk. Suatu produk bisa sampai ke tangan konsumen pasti melalui beberapa tahap kegiatan sebelumnya. Kegiatan awal dari proses pembuatan produk adalah perancangan. Dalam tahap perancangan ini terdapat banyak keputusan yang mempengaruhi tahap kegiatan lainnya. Diantara banyak keputusan tersebut, akan ada keputusan yang membawa pengaruh dalam industri dalam negeri apakah dapat berpartisipasi atau tidak dalam suatu pembangunan proyek. Hal tersebut menandakan bahwa
keahlian merancang sangat diperlukan. (Harsokoesoemo, 2004)

Produk
Produk merupakan sebuah benda teknik yang keberadaannya di dunia merupakan hasil karya keteknikan, yaitu dimulai dari hasil perancangan, kemudian pembuatan dan kegiatan lain yang
bersangkutan. Produk tidak dapat ditemukan secara alamiah di dunia ini. Produk dibuat supaya dapat menjalankan fungsinya, yaitu untuk membantu dan meringankan kegiatan dalam kehidupan manusia. Keberadaaan produk di dunia memiliki siklus kehidupan, siklus kehidupan tersebut terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap identifikasi kebutuhan produk.
2. Tahap Perancangan dan pengembangan
3. Tahap Pembuatan dan Distribusi
4. Tahap Penggunaan atau Pemanfaatan Produk .
5. Tahap Pemusnahan Produk.

Fase perancangan Produk
Kebutuhan akan suatu produk pada umumnya tidak ditemukan oleh perancang, namun ditemukan oleh bagian pemasaran dan bagianbagian lainnya di perusahaan. Kebutuhan tersebut dapat berupa pesanan dari perusahaan lain atau instansi lain untuk dibuatkan suatu produk, atau ditemukan ketika melakukan survei pasar yang menghasilkan kesimpulan perlunya dibuat suatu produk yang dapat dijual di pasar. Kebutuhan akan produk tersebut kemudian diberikan
ke tim perancang untuk membuat rancangan produknya. Pada proses perancangan tersebut berlangsung dengan melalui kegiatan-kegiatan dalam fase-fase yang berurutan, yaitu :
1. Fase definisi proyek, perencanaan proyek, analisis masalah, dan
penyusunan spesifikasi teknis produk.
2. Fase perancangan konsep produk.
3. Fase perancangan produk.
4. Fase penyusunan dokumen untuk pembuatan produk.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar