EVALUASI PELUANG
USAHA BARU
Nama : Faza Dhifan Pratama
NPM : 32416734
Kelas : 4ID03
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2020
PENETAPAN KELAYAKAN USAHA BARU
Banyak dana telah dikeluarkan didalam
memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua
tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali
wirausahawan
Alasan utama kegagalan usaha baru
adalah :
1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai.
Kelemahan ini juga karena kurangnya
potensi untuk produk, ukuran pasar sekarang dan masa yang akan datang, pangsa
pasar yang diharapkan secara realistis, dan metode distribusi yang memadai
2. Kinerja produk yang salah
Seringnya produk baru tidak sesuai
dengan fungsi yang disebutkan karena terlalu cepatnya pengembangan produksi dan
uji coba produk/kontrol yang tidak memadai
3. Usaha pemasaran dan penjualam yang tidak
efektif
Promosi yang salah arah dan tidak
memadai dan kurangnya kemampuan memecahkan masalah yang ada dalam penjualan,
pelayanan, atau kedekatan dengan pasar.
4. tidak disadarinya tekanan persaingan
Usaha baru sering gagal karena
wiraswasta memperhitungkan reaksi yang dilakukan pesaing (contoh: potongan
harga, diskon khusus)
5. keusangan produk yang terlalu cepat
Daur hidup produk baru yang semakin
pendek karena kemajuan teknologi demikian cepat sehingga produk baru cepat
menjadi usang setelah diluncurkan.
6. waktu memulai usaha baru yang kurang
tepat.
Pemilihan waktu yang salah untuk
meluncurkan usaha baru menyebabkan kegagalam komersial. Kemungkinan karena
produk diperkenalkan sebelum adanya keinginan rill pasar dan teknologi baru,
atau produk tersebut terlambat diperkenalkan kepasar.
7. kapitalisasi yang tidak memadai,
pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebihan pada asset
tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan.
ANALISA PESAING PADA MARKETING (PEMASARAN)
Keberhasilan bisnis salah satunya
ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing. Output dari kemampuan tersebut,
menopang manajemen dalam memutuskan dimana akan bersaing dan bagaimana posisi
diantara pesaing. Demikian karena, analisis dilakukan dengan cara identifikasi
industri dan karakteristiknya, identifikasi bisnis di dalam industri, kemudian
masing-masing bisnis pun dievaluasi, prediksi aktifitas pesaing termasuk
identifikasi pesaing baru yang mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar.
Analisa persaingan merupakan sebuah
usaha untuk mengidentifikasi ancaman, kesempatan, atau permasalahan strategis
(strategy question) yang terjadi sebagai akibat dari perubahan persaingan
potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing.
Analisis persaingan bersifat dinamis.
Pesaing dideskripsikan dan dianalisis, pesaing di evaluasi, serta kemudian
tindakan pesaing pun diprediksi secara tepat. Yang dimaksud pesaing termasuk
didalamnya pesaing baru yang berpeluang mengacungkan jari telunjuk sebagai
tanda kehadiran. Analisis persaingan merupakan aktifitas yang terus menerus dan
memerlukan koordinasi informasi. Bisnis dan unit bisnis menganalisis pesaing
dapat dengan cara menggunakan sistem intelejen pesaing.Untuk kepentingan itu,
beberapa teknik dilakukan seperti pencarian database, survey konsumen,
wawancara dengan pemasok serta partisipan lainnya yang sesuai, perekrutan
karyawan pesaing termasuk mempelajari produk pesaing. Setiap teknik yang telah
dikemukakan, tampak didalamnya mengandung unsur titik kedinamisan
Tujuan Analisa Pesaing, antara lain :
Memahami arti perubahan karena
perubahan itu perlu.
Mengetahui arti dari pesaing.
Dapat mengidentifikasikan pesaing.
Dapat menentukan sasaran yang
diinginkan pesaing sehingga dapat membuat strategi untuk menghadapinya.
Dapat mengidentifikasikan strategi
ynag dibuat pesaing.
Mampu menganalisis kekuatan dan
kelemahan pesaing.
Mampu mengidentifikasikan reaksi
pesaing.
Mampu merencanakan srategi apa yagn
harus dibuat untuk menghadapi pesaing.
Identifikasi pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis
pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu
membuat peta persaingan yan lengkap. Pambuatan peta persaingan yang dugunakan
untuk melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat.
Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar analisisi pesaing tepat sasaran dan
tidak salalh arah. Langkah pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah
dengan identifikasi seluruh pesaing yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar
kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita. Dengan demikian, memudahkan
kita untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan
tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan adalah
mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimilki oleh
pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta
pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa
yang akan datang.
2. Melihat besarnya pasar yang
dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang
dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar yang akan dimasuki.
Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share
masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa
sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara
keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share,
akan kelihatan peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan
di masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk
menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau
masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan
masalah.
4. Identifikasi keunggulan dan
kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan
berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang dimilki
pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam berbagai
bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga,
distribusi, lokasi, serta promosi.
Menentukan sasaran pesaing
Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa
pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat
adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis, seperti bank
umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang
memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank adalahlembaga keuangan
yang kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti asuransi, pos giro,
pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan
market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan
siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain
memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau
mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan
laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka pendek atau laba jangka panjang
dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk memaksimalkan laba ini
dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan berbagai cara,
misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar,
maka perusahaaan perlu mengetahui apakah pertumbuhan market share yang dimiliki
cukup besar. Biasanya, meningkatkan market share dapat dilakukan dengan promosi
yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula.
Sebagai contoh perusahaan 3 atau axis yang begitu gencar dalam mempromosikan
produknya dengan diimbangi keunggulan dari masing-masing produk itu sehingga
cepat menarik konsumen. Peningkatan merker share juga dapat dilakukan dengan
cara penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya operasional yang relatif
lebih rendah. Hal yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market
share dapat pula dilakukan dengan cara mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan mutu produk bertujuan
untuk menggaet pelanggan milik pesaing. Peningkatan mutu produk ini dapat
dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan, baik pelayanan atau kelebihan
lainnya. Misalnya, produk plus, bunga yang kompetitif, frekuensi penarikan, jumlah
jaringan, atau teknologi yang dimiliki.
Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan
usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap
perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya. Semakin ketat
persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan. Strategi untuk
mematikan atau memperlemah lawan selalu dilakukan. Siapa yang lengah, akan
terkena dampakanya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan
memiliki kemiripan. Oleh karena itu, perusahaan harus pandai memulai dan
mengakhiri.
Perusahaan harus memantau strategi
pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing yang cerdik akan merevisi strategi
mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaan juga harus mewaspadai
perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan dan bagaimana para pesaing
merevisi strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para
pelanggan tersebut.
Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan
sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba
yang bisa diharapkan
Langkah-langkah dalam analisa
kelayakan finansial :
- Analisa semua kewajiban finansial
dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail
- Proyeksi sumber daya finansial yang
tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan
- Penting untuk menentukan secara
sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran
kas netto untuk periode waktu tertentu
- Apakah ia akan menghasilkan
pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan.
Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan
orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama
mencapai tujuan organisional. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis
keterampilan, jenis organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan
usaha baru yang efektif serta keterampilan dan bakat yang dibutuhkan jika usaha
baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam langkah ini, yaitu:
- Penentuan kebutuhan personalia dan
perencanaan struktur organisasi awal.
Langkah pertama dalam penentuan
kebutuhan personalia adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai
aktivitas yang perlu dilakukan. Langkah kedua adalah pengelompokkan aktivitas
tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara
efektif. Langkah tiga adalah dari berbagai tugas dikategorikan untuk membentuk
dasar dari struktur organisasi.
- Perbandingan kebutuhan dan
ketersediaan personalia.
Pada langkah ini perlu dilakukan
membandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang
tersedia bagi usaha baru.
Analisa Persaingan
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung
menghadapi dua jenis tekanan persaingan :
1. Persaingan langsung dari produk
atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
2. Tekanan tidak langsung dari barang
subtitusi
Pendekatan pragmatis untuk
menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas
- Identifikasi pesaing besar
potensial
- Identifikasi berbagai strategi dan
taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi ventura
yang direncanakan
- Identifikasi keuntungan persaingan
tertentu dari ventura yang direncanakan dan pengembangan strategi yang
didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar