GANDRUNG
Kosakata “Gandrung” punya arti yang
sangat luas sekali. Dapat diartikan: tergila-gila, jatuh cinta, memikat, atau
menatap. Oleh karena itu sebagai bentuk suatu kesenian, Gandrung atau tari
Gandrung, adalah “Suatu tontonan yang membuat setiap orang yanf menatapnya
menjadi tergila-gila dan jatuh cinta”. Kesenian Gandrung mendapat pengakuan
nasional sebagai milik masyarakat Using dan merupakan warisan nenek moyang dan
sekaligus sebagai aset budaya bangsa. Penampilan kesenian Gandrung
diselenggarakan pada malam hari semalam suntuk sampai pagi. Dapat juga
dipentaskan pada siang hari sesuai dengan kebutuhan acara tertentu, seperti
pada upacara petik laut atau pada upacara lain.
Fungsi kesenian Gandrung atau tari
Gandrung sebagai media hiburan untuk suatu perhelatan atau untuk keperluan lain
dalam suatu upacara. Kedudukan penari Gandrung berfungsi sebagai media bagi
yang punya hajat perhelatan dalam menjamu tamu-tamunya, yaitu lewat bentuk
tarian sesuai dengan gendingnya.Dalam setiap penampilan, penari Gandrung harus
mampu membawakan beberapa gending menurut permintaan.
Menjadi
penari gandrung tidaklah mudah. Banyak tanggung jawab dan pengabdian yang harus
dilakukan oleh penari gandrung. Tanggung jawab menurut kamus bahasa Indonesia
adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Pengabdian adalah perbuatan
baik berupa pikiran ataupun tenaga sebegai wujud kesetiaan, hormat, dan kasih
sayang yang di lakukan dengan iklas.
Unsur
tanggung jawab dan pengabdian pada film gandrung dapat di lihat dari betapa
kesungguhan penari gandrung yang rela sepenuh hati melakukan tanggung jawabnya
dan pengabdiannya sebagai penari gandrung.
Walaupun banyak rintangan yang dihadapi seperti halnya tidak di hargai
oleh penonton. Pengabdian yang di lakukan oleh penari gandrung harus kita
apresiasikan. Di zaman yang sudah modern ini masih ada orang yang peduli dengan
peninggalan nenek moyang yang harus di lestarikan.
Dalam
fil gandrung ini di ceritakan betapa sulitnya penari gandrung ini mendapatkan
sebuah kebahagiaan dari keluarga kecilnya. Berulang kali ia menikah namun harus
kandas di tengah jalan. Penari gandrung pun terus mengabdi pada tarian
gandrung. Meski suatu saat nanti ia mempunyai anak, dia tidak akan menjadikan
anak seorang penari gandrung. Cukup dirinya saja yang merasakan hal ini karena
ia tak ingin anaknya merasakan penderitaan yang sama seperti dirinya.
Dari film
gandrung ini dapat kita petik betapa bertanggung jawab dan mengabdinya
seseorang sebagai penari. Seharunya tanggu jawab dan pengabdian ini tidak hanya
di pikul oleh seorang penari gandrung saja namun kita sebagai kaum muda harus
juga melestarikan budaya Indonesia ini.
(manusia dan tanggung jawab serta pengabdian)
(manusia dan tanggung jawab serta pengabdian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar