Selasa, 04 Oktober 2016

GARUT YANG PILU




Garut Yang Pilu
Tumpukan sampah berserakan dibantaran sungai, diprediksikan sampah yang terbawa arus Sungai Cimanuk, Garut, Jabar, tersebut mencapai puluhan ton. Foto : Donny Iqbal


Indonesia kembali di landa bencana, salah satu kota yang sangat terkenal dengan domba dan makanan khasnya yaitu dodol di landa bencana.  Pada tanggal 20 September 2016 Kota Garut yang sangat terkenal ini dilanda banjir bandang.  Berawal dari hujan yang sangat deras mengguyur wilayah Garut.  Hal ini menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik dengan cepat dan menyebabkan banjir setinggi 1,5-2 meter.

Banyak faktor yang menyebabkan bencana alam ini terjadi seperti kondisi hulu untuk Daerah Resapan Sungai (DAS) Cimanuk yang rusak dan banyak dilakukan alih fungsi lahan di Bayombong, Cikajang dan Pasir wangi.  Ditambah maraknya penebangan hutan di wilayah Gunung Guntur, Papandayan, Darajat dan Cikuray. Kondisi tersebut memicu peningkatan lahan kritis mencapai 50 ribu hektar.
            
            Bencana banjir bandang yang melanda Garut ini adalah yang terbesar dan terparah sepanjang sejarah. Banyak dari mereka korban bencana banjir bandang kehilangan tempat tinggal dan keluarga yang mereka sayangi harus kehilangan nyawa karena bencana banjir bandang ini.

             Fasilitas pendidikan juga rusak diterjang banjir bandang. Anak-anakpun tak dapat melakukan aktifitas belajar seperti biasanya.  Buku, alat tulis, dan seragam yang mereka miliki hanyut terbawa oleh derasnya aliran banjir bandang. 
           
            Tidak dapat dipungkiri bencana alam ini terjadi karena sifat manusia yang tidak pernah merasa puas dan bersyukur atas hasil alam yang dimiliki. Mereka hanya bisa memanfaatkan hasil alam dengan sesuka mereka dan meninggalkannya begitu saja tanpa melestarikan kembali alam ini.
           
            Persoalan banjir bandang ini harus ditanggulangi secara bersama. Sebagai manusia diperlukan kesadaran tinggi untuk lebih peduli terhadap lingkungan alam sekitar.  Bencana alam tidak mungkin dapat kita perediksi, maka dari itu sebaiknya kita menjadi manusia yang menjaga alam yang indah ini karena alam yang indah ini telah dititipkan oleh Tuhan YME untuk kita jaga bukan untuk kita rusak.

                                        #PRAYFORGARUT

DAFTAR PUSTAKA:
http://www.tribunnews.com/video/2016/09/22/ini-kronologi-banjir-bandang-di-garut
http://www.mongabay.co.id/2016/09/23/memprihatinkan-ternyata-ini-penyebab-banjir-bandang-garut/
http://www.liputan6.com/tag/banjir-bandang-garut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar